Pelangi Persahabatan Kami
"separuh darimu menjadi bagian dari kami,separuh darimu memberikan kekuatan pd kami dan separuh darimu menjadi setitik kehidupan untuk kami"
tetesan air langit masih saja mengguyur bumi,sejak tadi pagi.
Awal november....tentu saja hujan yg berkuasa,bhkan hujan tdk mengizinkan senja muncul hari ini,untk sekedar menjemput mentari kembali keperaduannya.
Dan aku masih terdiam disini sejak beberapa menit lalu,mengama isak tangis yg ku dengar. Isakan kecil milik seseorang yg sangat aku kenal. Cowok tampan dan manis begitu,kata orang tentangnya. Tapi aku tak tau, ya..karna memang aku blm pernah melihatnya.
Aku Thella,aku buta sejak lahir dan karena itu,aku tinggal dipanti ini.
Aku mulai mencoba menghampirinya,memayunginya dg payung merah mudaku.
"ngapain kamu disinh sendirian za??" tanyaku pada cowok yg akrab disapa reza itu.
"jgn sok care deh" ia membentakku,sambil menepir payungku. Air hujan pun mulai menyapa kulitku.
"za,ayo kita masuk,kamu kan lagi sakit" ajakku,dgn sedikit paksaan sambil menarik tangan reza.
"aarggh,LEPAS.gw blng gak usah sok care,gw gak sakit. Gw baik-baik aja,jgn fikir gw sama kyk loe dan temen-temen loe yg cacat dan penyakitan" bentak reza kasar.
Sakit. Ya,tentu saja aku marah dgn ucapan reza tadi. Tapi aku tetap tak tega membiarkan reza,sahabatku,kehujanan sendiri disini,apalagi ia baru sembuh dari sakitnya.
"kalo kamu gak mau masuk,aku juga bakal tetep disini nemenin kamu" ancamku.
"udah deh,PERGI SANA" reza mendorongkuu..
"Thellaaa..." teriak seorang cowok menghampiriku.
"thel,kamu gak ppapa??" ucp seorang cewek sambil membantuku berdiri.
Mereka adalah sahabatku. Bisma dan Dina. Bisma adalah penderita penyakit kerusakan hati kronis,sedangkan dina menderita gagal ginjal. Panti ini memang dibangun khusus untuk anak-anak seperti kami. Disini kami merasa lbh nyaman,kami merasa sama dan senasib,disini kami belajar saling melengkapi,belajar peduli dan berbagi.
Tapi reza... Dia berbeda dgn kami,setauku dia tdk cacat,apalagi penyakitan. 11 thn lalu,ibu panti membawa seorang anak berusia sekitar 5thn
Ibu panti bilang ia menemukan anak itu,distation.
Anak itu mengangis mencari ibunya,mungkin reza terpisah dari orang tuanya,atau mungkin sengaja ditinggal. Akhh,ntah lah,itu tdk penting untuk kami. Saat itu,kami hanya berfikir akan mempuyai teman baru lagi.
"orang tuaku,pasti akan menjemputku"
itu kalimat andalan reza.
Sejak kecil dia selalu menolak saat kami ajak bermain. Dia tdk suka dgn keberadaan kami,dia lbh suka sendiri,asik dgn dunianya sendiri. Tapi seiring berjalannya waktu,sosok asli reza mulai muncul.
Reza anak yg lucu dan baik hati. Pada dasarnya reza itu ramah dan penyanyang,kami semua jadi mulai terbiasa membaur dgnnya,diapun mulai bisa menerima kami semua kami semua sbg anggota keluarga barunya. Aku,Dina,Bisma dan Reza mmg berteman sangat dekat. Kami sering bermain bersama. Reza mengajari banyak hal pada kami,termasuk semangat untk sembuh. Reza yg mengajari Bisma bermain gitar,menemani bermain sepak bola,bhkan reza jg mau membantu dina merawat bunga-bunganya. Reza juga selalu menceritakan hal-hal yg tdk bisa aku lihat,seperti keindaha saat mentari terbenam,bunga yg bermekaran,rinai hujan,juga tentang sosok Bisma dan Dina. Reza bilang Bisma itu cakep,pendek,kulitnya sawo mateng,sedangkan Dina,cantik dan chubby. Dan reza blang kalo aku itu manis,dgn dagu tirus dan rambut lurus yg membingkai wajahku*ciiebangreza -___-".
Tapi ntah mengapa sejak beberapa bulan lalu,sosok reza berubah,ia menjadi reza yg dulu,yg tak mengizinkan seorangpun masuk dlm kehidupannya,reza yg cenderung kasar dan sangat menyebalkan.
"za,lo apa-apaan sih?" bentak Bisma
"LOE GAK USAH IKUT CAMPUR"
"tp kita sahabat kamu za,dan kita sedih liat kamu kyk gini" tambah Dina.
"kamu kenapa sh za?? Kita kangen reza yg dulu." tanyaku.
"ini gw reza. Yg ada dihadapan lo semua,inilah reza yg asli. Reza yg kemarin udah mati,MATI" Reza pergi,diiringi deru angin yg menusuk kulit.
"KAMU TETEP SAHABAT KITA,ZA" Teriakku,aku tau reza pasti tak peduli dg kata-kataku.
-----
sore itu selepas hujan,kami bertiga,aku,bisma dan dina,berkumpul didanau bintang. Danau ini,reza lah yg menemukannya
Sudah berapa lama reza tak mengunjungi,tempat ini. Akhir-akhir ini,reza lbh sering mengunci diri dikamarnya.
Danau ini dikelllingi daun berwarna hijau cerah,dihiasi butiran-butiran bening sisa air hujan. Air danaunyapun bergerak perlahan membiaskan langip yg kala itu dihiasi pelangi. Saat malam danau ini akan menghamparkan ribuan bintang dan pedar cahaya bulan.
"ekh,ekh lihat ada pelangi" kata Bisma.
"ohh ya??" balasku.
"iya Thell" jwb dina. "andai ada reza disini,pasti dia akan menceritakan warna-warni tentang pelangi itu" batinku.
"aku kangen reza" gumamku,
"kita juga,thell" kata bisma dan dina bersamaan.
Setelah itu,kami terdiam. Tak berapa lami pelangi pun hilang,kami pun beranjak pulang,tapi kemudian derap kami terhenti,bisma dan via melihat reza melangkah perlahan kearah sebuah pohon. Ia menggali lubang disana dan menguburkan sesuatu,sejenak reza terdiam lalu air matanya mulai menetes perlahan.
"ngapain ya reza disitu,kenapa dia nangis" dina bertanya-tanya.
"reza nangis?? Aku mau samperin dia." kataku.
"jgn thell,ntar lo kena bentak lagi,udahlah mungkin dia udah gak butuh kita." cegah bisma.
"tp dia sahabat kita,Bis" ktaku.
"dulu" sergah bisma.
"selamanya bis,SELAMANYA" Aku pergi menjauh.
-----
2minggu kemudian.
Suara guntur dan angin menghiasi malam itu. Kami kini,membisu,menatap sosok lemah itu dari balik kaca. Ia terlihat begitu letih,guratan kesakitan hampir menghilangkan ketampanannya. Rambutnya menipis,kulitnya pucat,bibirnya pun putih,dan tangan yg dulu selalu diulurkan untuk membantu teman-temannya,kini terkulai tak berdaya.
Air mata??? Tentu tak dapat dihitung,sudah berapa banyak yg tertumpah.
"reza selalu bilang,kalian segalanya untuknya, maafkan sikap reza selama ini pd kalian,dia hanya tdk ingin kalian sedih saat dia pergi nanti" jelas ibu panti kpd kami.
"ibu jgn bilang begitu,reza pasti sembuh. Kita selalu mendoakannya." ucapku getir.
Semua hanyut dan kesedihan dan doa. Doa untuk sahabat terbaik kami. Aku takut,ntah mengapa aku merasa reza akan segera pergi meninggalkan kami,tp sgera ku tepis perasaan itu.
Bagaimana jadinya kami tnpa dia,bukankah dia yg selama ini menyemangati kami,yg ikut merasakan kesakitan bisma,yg ikut menangis melihat dina kemo,yg menjadi tongkatku,cahayaku. Tentu tuhan tdk akan sejahat itu,mengambilnya dari kami. Bersamaan dgn doa yg terus mengalir untk reza yg sedang berjuang didalam sana,memori tentang rezapun mengalir dlm pikiran kami masing-masing.
>>FLASHBACK
HHAHAHA
kami kompak menertawakan reza yg terpeleset ke air danau saat itu,reza tentu saja hanya nyengir dgn baju yg basah kuyup. Ia menghampiri kami.
"bissmmmmaaaaaa" reza memeluk bisma.
"huwwa,reza. Gw jadi ikutan basah deh" keluh bisma.
"ekh,ekh,liat tu,ada pelangi" tunjuk dina.
"ekh iya,tapi kok gak ada warna hijaunya.ya" tanya bisma.
"bukan gak ada bis,mungkin belum jelas. Pelangi itu akan selalu dtang dgn warna yg lengkap,sama kyk kita yg selalu saling melengkapi agar semuanya menjadi lbh mudah dan indah" jelas reza.
"pengen deh,persahabtn kita kyk warna-warni pelangi,selalu lengkap. Tapi syangnya gak mungkin ya,suatu hari,salah satu dari kitaa...." "Bisma pasti dpt pendonor hati,Dina pasti dpt ginjal yg cocok dan Thella pasti bisa melihat lagi,percaya deh,suatu saat kalian akan sembuh dan menatap pelangi itu smbil tersenyum" reza memotong perkataan Dina sebelumnya,
ia tdk mau membicarakan kematian atau perpisahan.
"iya,aku jdi gak sabar pngen bisa liat pelangi" ucapku
>>FLASHBACK OFF
"bangun za,gw mohon" batin bisma
"jgn tinggalin kita za" bisik dina dlm hatinya
-----
kami berlari kecil dikoridor rumah sakit. dina terus menggandeng tanganku. Senyum manis merekah disudut bibir kami.
Reza sadar.
"rezzaaaaa.." sapa bisma.
"haii.." reza tersenyum,kami menatapnya sedih.
"pda kenapa sih,gak usah didramatisir gitu deh,gw sadar bukan buat liat kalian nangis bombay begitu" kata reza.
"loe harus janji za" kata bisma.
"janji apa" tanya reza.
"janji gak bakal ninggalin kita" lanjut bisma.
"iya,dan kamu jg harus cepet sembuh za,kamu kan udah janji mau nemenin aku liat pelangi. Sebentar lagi aku bakal bisa liat za" pintaku pada reza.
"kita semua dpt pendonor za,kita bkal sembuh,kayak yg kamu bilang dulu." dina tersenyum,reza membalasnya.
"gw pngen jalan-jalan kebukit bintang.kalian mau anterin gw kan?? Gak akan lama kok,sebentar aja" pinta reza. Melihat keadaannya yg stabil,kamipun akhirnya setuju.
"yaudah,tapi sebentar aja ya,loe kan hrs istirahat" kata bisma,reza mengangguk setuju.
"yaudah aku izinin kedokter dulu ya" usul dina.
-----
kamipun mulai menyusuri jalan berumput menuju danau bintang,dan kalian tau?? Reza meminta aku,aku yg buta hni,untuk mendorong kursi rodanya. Dia selalu mengarahkanku,menuntunku kejalan yg tepat. Aku semakin sadar akan sangat sulit berpisah darinya,dia adalah titik cerah yg tuhan kirimkan untuk sosok sosok dalam kegelapan seperti aku.
Saat sampai,kami disap oleh bau tanah yg merebak dan tetesan air yg bergelantung di ranting-ranting pohon. Tapi air danaunya berubah,tdk lagi tenang seperti biasanya,tapi kini beriak seakan sedang gelisah.
"ekh,ekh,pelanginya udah muncul" teriak Dina. "selalu indah" guman reza.
Kami semua menatap barisan warna itu,akupun seakan menemukan lengkungan berwarna itu dlm kegelapan. Memang dilihat berapakalipun tak akan mengurani keindahannya.
"aku pengen jadi warna merah,kuat dan berani,supaya bisa jagain kalian" kta bisma,tiba-tiba.
"kalo aku pngen jadi kuning,ceria dan periang,supaya aku bisa bikin hari kalian selalu cerah" lanjutku.
"aku pngen jadi warna hijaunya,tenang dan lembut. Biar aku bisa bawain kalian kesejukah" tambah dina.
"dan aku pngen jadi hujannya" ucap reza,kami semua menoleh kearahnya.
"kenapa hujan za. Kenapa gak jadi langitnya,langit tempat pelangi bergantung" saranku. "suatu saat,kita pasti akan pisah,dan aku bakal jadi orang pertama yg mempersatukan kita. Kalian tau kan,pelangi gak akan muncul,tanpa seruan hujan. Karna itu aku pengen jadi hujan,hujan yg akan memanggil kalian,pelangiku."
aku menangkap kata-kata itu sbg ucapan selamat tinggal. Aku berfikir bahwa reza sadar bukan utk sembuh,tapi hanya utk mengizinkan kami melihat senyumnya utk yg terakhir kali.
"kita balik yuk za" ajakku.
"ntar thell,tunggu pelanginya ilang" reza menolak.
Kami menatap pelangi itu,pelangi terakhir yg bisa kami nikmati bersama sosok reza,karena setelah itu,bersamaan dgn pelangi yg lenyap,mata rezapun perlahan merapat,tapi kedua sudut bibirnya,tetap membentuk lengkungan manis.
"hiks" aku mendengar dina terisak.
"pelanginya udah ilang za,ayo kita balik" lirh bisma.
Kita sama-sama tau bahwa jiwa reza telah meninggal raganya. Aku menggenggam tangan reza,dingin.
Saat menuju rumah sakit aku kembali yg mendorong kursi roda itu. Tapi kini tentu berbeda,karna raga yg duduk diatasnya tak lagi menunjukan arah yg harus ku tempuh. Kami semua terdiam,merasak gejolak kesedihan dlm relung hati.
-----
hari itu cuaca cerah,burungpun berterbangan diangkasa. Kami berdiri disini,dibawah sebuah pohon besar ditepi danau bintang. "sekarang bis" kata dina
bisma pun mulai menggali tanah itu,tak berapa lama sdbuah kotak muncul didasar lubang yg tdk terlalu dalam. Bisma mengambil dan membersihkannya dari beberapa bulir tanah. Kami bertiga sepakat utk segera membukanya. Membuka kotak yg reza kubur waktu itu. Saat kami membukanya,kami dapati 5buah benda disana, hiasan meja berbentuk gitar dari bisma,syal biru tua dari dina,gantungan kunci berbntuk bola basket dari ku dan selembar foto. Foto kami berempat sdg tertawa lepas menatap kamera.
"ternyata memang manis" batinku.
Ya,inilah kali pertama aku melihat wajah reza. Sekarang kami bertiga tlh sembuh,pendonor itu tlah memberika separuh dari dirinya,untuk menjadi setitik kehidupan untuk kami.
Dan terakhir sepucuk surat yg ditaruh didasar kotak. bisma mulai membuka dan membacanya. Aku dan dina mendengarkannya.
Gw Muhammad Reza Anugrah,gw bukan cowok hebat,gw juga bukan cowok kuat,cuma seorang cowok yg baru nemuin kebahagian gw dsini,gw baru ngerasain gmana rasanya disanyangi,gmana indahnya berbagi,dari kecil gw sendiri,gw dibuang sama nyokap gw. Tapi gw bersyukur karena dgn gitu akhrnya gw bisa ketemu mereka.
Thella
Dina
dan Bisma.
Sobat gw,semangat gw,hidup gw.
Gw rela tuker apapun yg gw punya buat mereka. Saat gw tau,mereka bakal cepet ninggalin gw,gw takut,gw sedih.gw berdoa agar gw duluan yg dipanggil tuhan,supaya gw gak perlu ngerasain sedihnya kehilangan mereka. Dan tuhan kabulin doa gw,kanker otak stadium akhir. Sesaat gw fikir itu anugrah.tapi kemudian gw sadar,gimana mereka kalo gw pergi,siapa yg bakal jagain mereka.
Berpura-pura semuanya baik-baik aja,tentu bukan hal yg mudah,jadi gw milih jauhin mereka.
Gw gak mau semangat mereka buat sembuh hilang saat tau keadaan gw.
Gw nyesel sama doa gw,gw gak yakin sanggup biarin mereka sedhh.gw gak akan sanggup ninggalin mereka,gw msh pengen liat senyum mereka. Akhirnya gw putusin, gw titipin sebagian dari gw kemereka. Mata untuk thella hati untuk bisma dan ginjal untuk dina. Semoga dgn gini gw bakal tetep bisa disisi mereka meski dlm wujud yg nantinya akan berbeda.
Tak ada airmata yg tercurah dari kami bertiga,melepas sahabat terbaik kami tentu bukan dgn airmata. Lagipula hujan telah mewakili kami.
Ya saat itu hujan turun,padahal hari sangat cerah,bhkan mentari tak beranjak dari tempatnya. Kami berlari-lari kecil ditengah hujan,seperti yg sering reza lakukan dulu,kami berkejaran dan tertawa lepas menikmati hujan. Biarlah raganya menjauh,tapi kasih sayangnya tentu mashh mengalir dlm deru darah kami.
"ekh,liat ada pelangi" tunjuk dina
"kamu berhasil jadi hujan za" ucapku lirih.
"reza berhasil bawain pelangi buat kita" lanjut alvin.
Kamipun berdiri tegak,menautkan tangan kami,menatap barisan warna yg dikirim sahabat kami,pelangi persahabatan
the end
cc : Nur_rahmashanty@yahoo.com
--------
NO JUDUL
Hari ini adalah hari pertamaku bersekolah di SMA Angkasa. Pagi-pagi benar aku sudah mandi dan bersiap-siap menuju sekolah. Setelah sarapan, aku segera berangkat menuju ke sekolah.
Sesampainya di sekolah aku segera masuk ke kelas untuk mempersiapkan diri sebelum OSPEK. Tak lama kemudian, selagi aku menyiapkan diri untuk menghadapi OSPEK, seorang cowok masuk ke kelasku dan duduk di kursi yang tepat berada di hadapanku. Setelah duduk, ia lalu membalikkan badannya menghadap ke arahku.
“Hai.. Boleh kenalan gak?” tanya cowok itu ramah. Aku sempat kaget mendengar perkataannya, apalagi saat melihat wajahnya yang ternyata sangat ganteng. “Hai.. Boleh kenalan gak?” tanyanya lagi. “Hmm.. Boleh..” jawabku sekenanya. “Namaku Dicky. Nama kamu siapa?” katanya kemudian. “Namaku Candy.” jawabku. Setelah berkenalan kami pun jadi asyik mengobrol tentang masa lalu kami saat masih duduk di bangku SMP. Tak terasa, bel tanda masuk sekolah pun berbunyi. Aku dan Dicky pun segera berjalan menuju lapangan untuk mengikuti OSPEK.
Sesampainya di lapangan, semua anak baru yang masuk ke SMA Angkasa pun diabsen satu per satu. Setelah diabsen kami pun disuruh untuk berbaris menurut kelas kami masing-masing.
“Sebelum kita mulai acara OSPEK ini, saya akan memperkenalkan seluruh anggota OSIS yang akan mengospek kalian.” kata salah seorang cowok yang ternyata adalah ketua OSIS. “Pertama, saya akan memperkenalkan diri saya. Nama saya Rafael. Saya adalah ketua OSIS di SMA ini. Kedua, saya akan memperkenalkan wakil ketua OSIS, namanya Faby (sambil menunjuk ke arah seorang cewek yang berada di sampingnya). Selanjutnya yang ada di samping Faby adalah Rangga dan Gladys, mereka adalah sekretaris OSIS. Sedangkan yang disamping kiri saya ini adalah Morgan dan Aelke, mereka adalah bendahara OSIS.” jelas Rafael.
Setelah upacara bendera, kami pun dipersilahkan istirahat. Saat istirahat aku dan Dicky kembali melanjutkan obrolan kami yang sempat tertunda. “Eh, kenapa kamu sekolah di sini?” tanyaku pada Dicky. “Aku tuh suka sama sekolah ini, soalnya dulu mamah aku pernah sekolah di sini.” jawabnya. “Kalau kamu sendiri, kenapa sekolah di sini?” tanyanya kemudian. “Soalnya aku tuh pengen banget ngebahagiain sahabat aku, dia tuh dulu pengen banget sekolah di sini, tapi …” kataku sambil sedikit meneteskan air mata. “Tapi kenapa? Memangnya sahabat kamu kenapa?” jawab Dicky penasaran. “Sahabat aku tuh sudah meninggal sebelum dia bisa ujian saringan masuk ke sekolah ini.” kataku sambil menangis. “Hmm.. Can, jangan nangis dong.. Daripada nangis, mending kita ke kantin aja yuk..” ajak Dicky untuk menenangkanku. Mendengar itu aku lalu menghapus air mataku dan berjalan mengikuti Dicky yang berada di depanku.
Sesampainya di kantin aku dan Dicky duduk di sebuah meja panjang yang kosong. Dicky memesankanku nasi goreng dan es teh manis sedangkan dia memesan sate ayam dan jus jeruk. Beberapa lama kami menunggu, akhirnya pesanan kami datang juga. Segera sesudah pesanan kami ditaruh di atas meja, Dicky langsung memakan makanan yang tadi ia pesan dengan cepat. Melihat hal itu aku menjadi tersenyum dan kemudian sedikit tertawa, hal itu kemudian membuat Dicky berhenti makan. “Kamu kok bukannya makan malah ketawa sih?” tanya Dicky heran. “Habisnya, kamu makannya lucu sih. Sebenarnya kamu lapar apa rakus?” tanyaku tak berhenti tertawa. “Hehehe.. Maklum deh, aku belum sarapan jadi lapar.” katanya seraya ikut tertawa.
Selesai makan, aku dan Dicky kembali ke kelas untuk menunggu bel tanda istirahat usai. Sebelum sampai di kelas, aku melihat Dicky berhenti di depan kelas 11 (2 SMA) yang berada di dekat kelasku dan memandangi kelas itu dari luar. Aku yang heran segera menghampiri Dicky. “Kamu ngapain?” tanyaku setelah berdiri di samping Dicky. “Hah?! Gak ada apa-apa kok..” jawab Dicky gugup. “Ah, yang bener? Gak ada apa-apa kok sampai segitunya sih ngeliatin kelas 11?” tanyaku lagi sambil melihat ke arah yang sama dengan pandangan Dicky. “Gak kok, gak ada apa-apa.” jawab Dicky sambil melangkah menjauhi kelas 11. “Aneh banget sih ni anak..” kataku dalam hati.
Bel tanda istirahat usai pun berbunyi, aku dan Dicky segera masuk ke kelas kami. Beberapa menit setelah semua murid masuk ke kelas seorang guru masuk ke kelas kami dan mulai memperkenalkan diri. “Nama saya Sierra Soetedjo, panggil saya Bu Sierra.” kata guru itu. Setelah memperkenalkan diri, Bu Sierra segera memulai pelajarannya yang terkesan sangat membingungkan.
Hari-hariku bersekolah di SMA Angkasa pun berlalu begitu cepat. Tak terasa kini aku sudah duduk dibangku kelas 3 SMA dan sebentar lagi akan menghadapi ujian sekolah. Namun, dua hari sebelum ujian itu berlangsung, aku dilarikan ke rumah sakit karena secara tiba-tiba aku muntah darah.
Sesampainya di rumah sakit, aku segera diperiksa oleh dokter. Tak berapa lama setelah diperiksa, aku langsung terlelap tidur karena kelelahan. Dokter pun keluar dari kamarku dan segera menemui mamahku yang berada di luar.
“Bu..” kata dokter itu kepada mamahku. “Iya, Dok. Bagaimana keadaan anak saya? Kenapa dia bisa tiba-tiba muntah darah seperti tadi?” tanya mamahku cemas. “Anak ibu mengidap penyakit leukimia yang sudah tidak dapat diobati lagi.” kata dokter itu. “Jadi maksud dokter, anak saya sudah tidak bisa sembuh?” kata mamahku mulai menitikkan air mata. “Iya, Bu.. Dan kalau saya boleh menyampaikan, mungkin umur anak ibu sudah tidak lama lagi.” kata dokter itu sambil mengelus pundak mamahku. “Sebaiknya ibu berikan yang terbaik untuk anak ibu sebelum dia meninggalkan dunia ini.” lanjut dokter itu. Mendengar itu, mamahku segera masuk ke kamar dan duduk di kursi samping tempat tidurku.
“Mah, aku pengen banget ikut ujian.” kataku pada mamahku yang baru saja duduk. “Iya sayang. Mamah udah bilang sama kepala sekolah, katanya kamu boleh ikut ujian di rumah sakit.” kata mamahku menahan air matanya. “Loh, mamah kok nangis sih?” tanyaku khawatir. “Gak apa-apa kok. Mamah cuma kelilipan aja.” kata mamahku menenangkan. “Sekarang kamu istirahat ya, besok kan harus belajar buat ujian.” lanjut mamahku. “Iya, Mah.” sahutku dengan gembira. Aku pun memejamkan mata, tiba-tiba secara samar-samar kudengar suara tangisan yang amat menyedihkan membuatku tiba-tiba ikut meneteskan air mata.
Keesokkan harinya aku pun segera belajar untuk menghadapi ujian. Setelah belajar selama kurang lebih 2 jam, aku pun berhenti sejenak untuk beristirahat. Tak lama kemudian, Dicky datang membawa sebuah parcel buah untukku. “Dicky? Makasih ya sudah mau nengokkin aku.” kataku ketika Dicky sudah duduk di kursi samping tempat tidurku. “Iya, sama-sama. Oh ya, nih dari mamah aku. Katanya cepet sembuh ya.” kata Dicky sambil memberikan parcel buah yang dibawanya. “Makasih ya. Titip salam buat mamah kamu.” kataku sambil menyuruh Dicky untuk menaruh parcel itu ke atas meja.
Setelah Dicky menaruh parcel itu, aku pun mendengarkan ceritanya tentang keadaan sekolahku selama 2 hari terakhir. Senang rasanya mendengar cerita dari Dicky. Tak terasa, jam di dinding sudah menunjukkan pukul 17.30 WIB. Dicky pun berpamitan pulang padaku dan mamahku. Setelah Dicky pulang, mamahku pun segera duduk disampingku dan menggenggam tanganku erat.
“Mah, ada apa sih? Tumben banget pakai acara pegangan tangan segala.” kataku sambil menatap mata mamahku yang berlinang air mata. “Sayang, mamah tau ini akan berat buat kamu, tapi mamah yakin kamu bisa melewatinya.” kata mamahku yang semakin membuatku bingung. “Memangnya ada apa sih, Mah?” tanyaku semakin penasaran. “Sayang… Kamu itu sebenarnya mengidap… Mengidap penyakit…” kata mamahku terputus-putus. “Mengidap penyakit? Penyakit apa, Mah?” tanyaku mulai ketakutan. “Kamu mengidap penyakit leukimia.” kata mamahku mulai menangis. “Mah..” kataku sambil mengelus rambut mamahku. “Iya sayang” sahut mamahku. “Aku gak apa-apa kok kalau harus mengidap penyakit ini.” kataku sambil menahan air mata. “Ini adalah cobaan dari Tuhan, supaya aku bisa lebih sabar dan berserah pada-Nya.”lanjutku. “Sayang..” kata mamahku sambil memelukku erat.
Seminggu kemudian, aku sudah bisa keluar dari rumah sakit. Namun, menurut pesan dokter, aku harus tetap menjaga kesehatan dan rutin memeriksakan kesehatanku ke rumah sakit. Sesampainya di rumah, aku segera bersiap-siap untuk pergi ke pesta ulang tahun seorang temanku. Sebelum pergi, aku menulis sebuah surat untuk Dicky dan memasukkannya ke dalam tas yang akan kubawa.
Malam harinya, aku pun menghadiri pesta ulang tahun temanku ditemani oleh Dicky. Sesampainya di tempat pesta aku pun segera bergabung dengan teman-temanku yang lain dan menikmati pesta itu hingga selesai. “Can, aku pengen ngajak kamu ke suatu tempat.” ajak Dicky sambil menarik tanganku. “Ayo!” sahutku. Sesampainya di mobil, Dicky membukakan pintu mobil untukku kemudian segera masuk ke mobilnya lalu menjalankan mobil menuju ke tempat yang ia maksud.
Sesampainya di tempat itu, aku dan Dicky segera turun dari mobil. Setelah turun, aku melihat tempat yang begitu indah yang dihiasi dengan lilin-lilin kecil dan bunga mawar putih yang sangat kusukai. “Can.. Sebenarnya aku tuh suka sama kamu.” kata Dicky sambil menggenggam tanganku. “Hah?!” kataku setengah kaget. “Iya, Can.. Aku tuh sayang sama kamu. Aku ingin kamu jadi pacar aku.” kata Dicky menyakinkanku. “Tapi, Ky.. Aku gak bisa.” kataku dengan berat hati. “Tapi kenapa?” tanya Dicky. “Aku.. Aku.. Aku gak suka sama kamu..” kataku menahan tangis. “Gak mungkin.. Aku bisa lihat dari mata kamu kalau kamu juga suka sama aku, iya kan?” tanya Dicky dengan nada sedikit ketus. “Lihat mata aku, Can.. Lihat..” lanjut Dicky sambil mengarahkan wajahku agar melihat ke arahnya. Aku yang tak bisa menahan air mataku segera berlari meninggalkan Dicky seorang diri.
Setahun kemudian, aku kembali ke tempat di mana Dicky menembakku dulu. Dengan kursi rodaku aku mengitari taman itu. Aku pun mulai mengenang masa laluku yang indah dengan Dicky sebelum akhirnya penyakit ini menyerang seluruh tubuhku. Tak terasa air mata mulai mengalir dari mataku. “Maafin aku ya, Ky. Aku gak bisa menerima cinta kamu, karena aku gak mau kamu menderita karena aku dan penyakit aku ini.” kataku dalam hati. Aku pun teringat akan surat yang pernah kubuat untuk Dicky, segera kukeluarkan surat itu dan kutaruh di atassebuah kursi yang ada di situ. Setelah menaruh kertas itu, tiba-tiba aku mimisan. Mamahku pun segera membawaku ke rumah sakit, namun semua itu terlambat. Akhirnya, aku meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Tak berapa lama setelah kepergianku, Dicky datang ke tempat itu dan duduk di kursi tempat aku menaruh surat untuknya. Setelah beberapa lama duduk, ia baru menyadari ada sepucuk surat di situ. Ia pun mengambil surat yang ditujukan padanya itu, membuka amplopnya dan membaca isi surat tersebut.
“Ky, maafin aku ya karena aku gak bisa mencintai kamu. Maaf kalau seandainya kamu cinta sama aku, aku gak bisa menerima cinta kamu. Aku gak bermaksud untuk menyakiti hati kamu. Aku sebenarnya sakit dan penyakit aku ini udah gak bisa disembuhkan lagi. Ky, mungkin surat ini akan menjadi surat terakhir aku untuk kamu. Mungkin juga, saat kamu membaca surat ini aku udah gak ada lagi di dunia ini. Tapi, aku cuma ingin kamu mengetahui satu hal yang saat ini aku rasakan, yaitu bahwa aku sangat mencintai kamu. Aku gak mau kamu tebebani karena penyakit aku. Ky, makasih buat semua yang udah kamu lakukan untuk aku selama ini. Aku janji akan selalu mencintai kamu walaupun kita tak bersama. Cinta itu tak harus saling memiliki, kan? Ky, mungkin aku tidak bisa banyak berkata-kata, tapi aku hanya ingin bilang 3 kata ke kamu. I Love You."Tertanda, Candy.
“Candy, I Love You too…” kata Dicky setelah membaca surat itu.
Gabriele natasha
------
BFB vs SM*SH
Hay guys !! perkenalkan
nama gue Amanda Setyajeng Gumpita , gue punya kakak yang namanya Handi Morgan
Winata, disini gue akan menceritakan kehidupan gue yang penuh dengan lika-liku
kehidupan. dari sahabat, musuh yang akhirnya juga akan jadi cinta pertama gue
di sekolah. Gue sekolah di SMA 23 JAKARTA, dan gue duduk di kelas 11 IPA-2
bareng ama temen-temen gue
Oke langsung aja yaa …
C
E
K
I
D
O
T
“Tok..tok..tok..” suara pintu
kamar gue terketuk oleh seseorang. “ia manda bangun kok , tapi 5menit lagi
yah?! Masih belum penuh nih” ucap gue keras.
“non bangun non, sudah siang ini non !!”
ucap mboknah yang tak lain adalah pengasuh gue dari kecil. “uhh,, ya ya mbok, ah mboknah mah ganggu
manda aja”. Ucap gue sambil bukain pintu
“yah non mah bukannya gitu ini
kan udah jam 06.30” kata mboknah.
“apaaaaa????? Duh gimana nih kan manda dah bilang ke mbok , kalau manda
ada upacara dan di mulai jam 06.45” bergegas gue sambil ngacir ke kamar mandi
dan segera ngebanting pintu kamar mandi gue. (untung gak jebol, kalo ampek
jebol bisa di marahin ama pakbos ni gue)
Sskkkiipp …….
Setelah ngambil roti yang ada di
meja makan gue langsung aja deh ngacir ke mobil , yang sedari tadi udah ada ka
morgan di dalemnya..
“ka !!! ayodong cepetan, telat
nih” ucap gue ke pakbos (sebutan gue ke kakak gue). Karena dia udah kaya bapak
gue sendiri. Selama ortu gue pindah ke belanda sejak gue masih sd dan sekarang
gue udah SMA ,
Yepss selama ini gue emang
tinggal bertiga dirumah sama mboknah dan ka morgan. Gue emang kesepian tapi gue
tetep seneng karena banyak temen gue yang sayang sama gue.
***
Sampailah gue di sekolah bareng
ka morgan.. “mampus gue !! upacara dah di mulai, gimana nih ,, untung aja
gerbang sekolah ga di tutup” ucap gue dalam hati
Ihh dasar mah ka morgan udah
kepepet masih aja sempet buka buku komiknya !!
Gue langsung aja ngendap-ngendap
lewat belakang barisan (biar ga keliatan ama guru). Dan setelah gue nemuin
barisan kelas gue, gue langsung deh menuju ke rully,zizi,juga arel.
“eh man lu gila ya dateng pas
waktu pak joni lagi ngasih sambutan !! emang ga ketauan apa?!” ucap arel ke gue
“dasar lu rel, kaya ga tau gue
aja, kalo ga bisa ngakalin guru bukan manda namanya”. Dengan pedenya gue
ngomong gitu ke arel.
Eh
iya kenalin juga nih temen-temen gue yang super cantik.nya , pinter.nya juga
super predikat.nya .. yang pertama ada
Si perfecsionis : Farrenda Putri
Si bijak : Juwita Anastasya
Si narsis,lucu : Rully Zanetha
Si pinter : Zizi Carolina
Si imut : Poppy Narella
Si lemot tapi cantik: Adel
Feronica
Kita tergabung dengan sebutan
‘Baby Face Beauty’ atau biasa di sebut ‘BFB’, kita adalah salah dua genk yang
paling terkenal di penjuru sekolah kita.. tapi juga ada genk cowok yang
beranggotakan 7 cowok nyebelin, sok cakep, sok segalanya deh pokoknya yaitu
SM*SH. Mereka kelas 11 IPA-3, dan juga
ada yang 12 IPA-1
Si repper : Reza Anugrah
Si gendhut: Ilham Fauzy
Si yuppy : Dicky M Prasetya
Si behel : Bisma Kharisma
Si Bakpao : Rangga Dewamoela
Si bongsor : Rafael Tanubrata
Si kebo cool : Handi Morgan
Winata
Perlu di garis bawahi kakak gue
juga termasuk anggota SM*SH.
Dan gue with BFB adalah ANTIS
!!!!
Biar kakak gue tapi tetep aja gue
ga suka ama mereka.
***
Setelah bel istirahat bunyi ,
kita maen ngacir aja ke kantin mbak nur, (lappppeerr)
“mmhhh gue pesen bakso aja deh”
kata zizi. “gue jugga deh” kata
arel. “gue,putri,ruly, mi ayam ya” ucap
juwi. “gue mmhh… gue.. nasi goreng aja,
lo man??” kata adel.
“apa ajah deh , bakso juga boleh”
“oke kalo gitu gue pesen dulu ya”
kata zizi.
Sskkkiiiipppp
Selesai makan kita langsung
menuju koridor sekolah (tempat nongkrong) dideket kelas kita.
Lagi enak-enaknya bercanda , ehh
ada mahkluk tak diundang, SM*SH !!! (enek gue)
“ehh ada bidadari cantik nih
nongkrong dimari” kata bisma
Sementara kita tak
menghiraukannya
“hay manda !! makin hari makin so
sweet aja lo” kata yuppi sambil megang dagu gue
#pppllakkk !!!!
“ishh, najis deh gue di pegang lo
!! dasar banci-banci lo” ucap gue sambil nampar dikdok.
“udah deh ky lo tau kan kalo kita
ni ANTIS jadi bawa deh temen-temen lo ni pergi jauh dari kita” kata rully
“aduh rully jangan galak-galak
dong, ntar guenya ilfeel lagi ama lo nya” kata rangga yang emang dari dulu
naksir berat ama rully
“Udahdeh kita pergi aja nyok,
kasian bidadari kita keganggu ama kedatengan kita” kata eja
“iyadeh yang jauh sana! Jangan
balik lagi kalo perlu mah” kata putri
“aduh liat deh mereka ganteng
banget yaa??” kata adel yang diem-diem dia adalah SMASHBLAST dan juga naksir
ama kakak gue.
***
Dan saat gue pulang ke rumah dan
sampe di depan rumah gue kaget banget, ada yuppi di rumah yang berhadepan ama
rumah gue.
Langsung aja gue Tanya ke ka
morgan “kak itu si kodok yuppi ngapain ada didepan rumah kita?!, jangan bilang
kalo dia pindah ke rumah itu” lalu ka morgan jawab “emang iya, emang kenapa?
Lagian kan papanya dicky pindah ke Singapore, dan mamanya juga sibuk kerja
alias jarang di rumah. Jadi dia pindah deket gue, oiah ntaran juga anak-anak
akan tinggal bareng dicky” jelasnya sambil duduk di sofa
“afffrrrraaaaa???!!!!. Bisa gila gue kalo mereka ada di deket sini”
ucap gue sambil mengunyah roti.
“dasar adekku sayang kalo makan
itu jangan sambil ngomong tauk!” kata ka morgan sambil ngusel-ngusel poni air
terjun gue lalu berlari ke tangga menuju kamarnya.
“ahhh kakak.. gue timpuk pake
gelas lu yaa” teriak gue sambil megang gelas yang berisi jus tomat kesukaan gue
Skkiiipp
Enak-enaknya gue tidur, eh ada BB
gue bunyi “hallo” kata gue dengan setengah nyawa “hallo man, ni gue juwi. eh
gue kesepian nih” kata juwi
“ehh lo mah kebiasaan deh ganggu
jam tidur gue, ada apa wi?” jawab gue.
“emmh kaga ada apa-apa sih, eh
gue ke rumah lo ya! Ntar gue ajak adel ama putri deh!!”
“ga sekalian lo ajak bibi lo,
nenek moyang lo juga !!, tapi ajak anak-anak juga yaa, gue mau nunjukin sesuatu
ke kalian” kata gue
“apaan??” jawabnya dengan nada
penasaran.
“ntar deh lo juga tau.”
“oke deh, daaagghhh manda”
ucapnya sembari menutup telpon.
Setelah itu gue langsung menuju
balkon kamar gue. Daaannn … gue liat si kodok yuppi lagi nyuci mobilnya. lagi
enak-enaknya ngelamun, tanpa sadar dia menoleh kearah gue, dan lalu tersenyum
manis khas dengan senyum behelnya.
Oh my god kenapa gue jadi
cenat-cenut gini ya liat senyumnya itu??
Jangan sampek deh gue jatuh
cin….. oh no !!! ga mungkin !! gila apa gue?
Lalu gue langsung menghindar dari
tatapannya, dan segera melempar diri ke kasur.
Tok tok tok .. bunyi pintu kamar
gue.
“masuk” teriak gue “hy manda kita dateng, ehh kata juwi lo mau
nunjukin sesuatu, apaan?” kata zizi
“iya apa, gue penasaran nih” kata
arel
“sini deh gue tunjukin” sambil membuka pintu kamar yang merupakan
penghubung antara kamar gue dan juga balkon.
“apaan sihh?? Wong ra enek
apo-apo kuwi loh” kata adel dengan bahasa khas jawanya.
“tungguin bentar ya, yang penting
lo liat ke rumah itu aja” jawab gue sambil menunjuk rumah yuppi
Tak lama kemudian..
“aafffrrraaa?????” kata rully.
“oh my god ini yang mau lo
tunjukin ke kita??” kata adel
“iya ini” ketus gue
“ihhsss mampus deh lo , tinggal
deketan ama si yuppi banci noh.” Kata juwi.
“iya nih mana dia pake
senyum-senyum lagi ke gue tadi ,, KAMSEUPAY taukh ga sih . jijik gue liatnya”
jawab gue dengan emosi
“udah terima nasib lo aja deh
man, bukannya lo benci banget ama si yuppi itu? Tapi kalo deketan gini sapa tau
jadi jodoh, uppss sori, hehe” kata putri sambil ketawa-ketiwi
“haahahahahahaha” dan ketawalah
mereka diatas penderitaan gue
Setelah mereka puas menggoda gue
sama yuppi, akhirnya mereka pulang dan meninggalkan gue dalam keheningan.
Dan lagi-lagi gue kebayang sama
senyum si dicky kunyuk itu !! OH NO !! STOP MANDA !! STOP THINKING ABOUT DICKY
!!
Dan gue nyoba buat gak mikirin
dia dan nyoba buat tidur
“zzzZZZZZ”
***
@SEKOLAH
Teetttttt!!!! Bel masuk udah
bunyi,gue yang lagi asik-asiknya ngerumpi bareng sahabat-sahabat gue akhirnya
langsung ngacir ke kelas.
Jeduukk!! Gubraakkkk!! Gue jatuh.
Gila, sapa sih yang brani-brani
nabrak gue. Ga liyat apa gue lagi buru-buru.
“eloo!!!” teriak gue sambil
ngelus-ngelus jidat gue yang rasanya tuh sakit abis
“ihh manda, tabrakan ama gue y??
bersyukur deh karna ga sembarang orang bisa tabrak…..”
“STOPPP!!! NAJISS DEH GUE!!”
bentak gue yang langsung memotong dicky yang belum selesai ngomong dan langsung
ngilang dari hadapan kodok yupi enoh
“ehh tunggu man!!” teriak dicky
“gag perlu!” balas gue seraya
ngacungin jari tengah gue ke dia
#jedukk !! “awwhhh”
“man,manda? Bangun dong!! Lama
banget sih pingsannya? Ga kangen apa sama gue?” ucap adel
“ahh udah tenang manda ga akan
napa-napa kok” kata zizi
“iiya dia ga akan napa-napa kalo
tadi pagi ga ketemu sama lo ky !!! emang lo ya di kasih hati malah makan
jantung! Shhiitt” bentak juwita di hadapan dicky
“udah-udah ga usah tengkar deh,
kalian tengkar juga ga akan buat manda sadar kan?” kata kakak gue \(“^v^)/ *ohh
so seet nya kakakku. Hihi lopyu kakak
“iya bener lo gan, lagian kan
tadi dia gapapa pas tabrakan ama gue, nah setelah dia nabrak lemari kelas ituh
baru deh dia pingsan” jelas dicky
“tapi tetep aja lo biang sialnya
, iiieeuuuhhh” sindir arel
“gue..gu..gue boleh kan ngomong
bentar ama manda?” kata ilham
“eh , elo sinting ya?manda tuh
belum sadar gimana mau ngomong? KHAMSEUPAY ieeuuhhh” kata putri
“sssttt” seraya dia memegang
tangan gue lalu mencium tangan gue (.ohh no!!!.)
“ehh lo ngapain pake nyium-nyium
manda?” kata zizi yang jelous ama gue sambil nampar ilham
“nggg, kalian” kataku lemas
“manda.. akhirnya lo bangun , gue
takut lo napa-napa tauk dek”
“nggghh kakak, gue ga papa kok”
coba gue bangun dari tempat tidur
“udah manda elo tidur aja dulu”
kata rully
“nah manda kan udah sadar , yuk
semua kita cuss ajah, biar dicky aja yang disini” kata rangga belagak ngondek
“ihh kok gitu?” kata kodok yupi
tengil itu
“biar gue aja yang disini”
kata ilham #o’o ada apakah ini ???
“ehh gak biar gue aja” rebut
dicky
“ehh udah lo,lo,lo,lo S E M U A
PERGGGIII” teriak juwita
“ihh jangan galak-galak napa lo
ta?” kata bisma merayu
“bodo’ masalah buat lo?
Iieeeuuuhh”jawab juwita melotot
“manda entar gue BBM lo “ kata
dickydari jendela UKS
“ehh ngapain lo tadi nyium-nyium
tangan manda?”
Kata dicky
“kenapa? Cemburu elo” jawab ilham
cuek
“nghh eh enak aja” ngeles dicky
“gue tau kok kalo lo sebenernya
suka kaan ama manda?” selidik ilham
“enggakkk apaa.an?” salting dicky
“udahlah ky gue tau dari tatapan
lo ke manda dan cara lo sering merhatiin manda?”
“sok tau lo!”
“udah deh ky ngaku aja , atau lo
rela kalo gue yang dapetin dy?”
“ehh awas y lo kalo sampek
ngincer manda”
“hahha akhirnya lo ngaku juga,
sebenernya gue suka ama manda ky, tapi gue tau kalo lo juga suka dari dulu”
“sok bijak lo”
“yakan lo suka manda?”
“kepo lo yah?” pergi dicky dan
menghampiri morgan
Dan di lain tempat
“ehh man lo lama banget sih
pingsannya?? Mimpi apa sih?” kepo adel
“ahh lu del mana ada pingsan pake
mimpi” kata putri sambil mencubit pipi adel
“ihh sakit tauk” ngambek adel
“ehh man tadi ada kejadian loh”
kata rully bikin gue penasaran
“apaan? Paling-paling juga
gossip” kataku enteng
“ehh engga tapi tadi tangan lo di
cium ama ilham” jelas adel berkata seakan tak berdosa
“AAAFFFRRRAAAA???? Iieeeuuh..
gila dy, ngapain dia nyium tangan gue?” bangun gue agak sempoyongan tanpa
sepatu dan lari mencari gerombolan sapi
“ehh man” kata juwita mengejarku
“manda !” teriak lagi
sahabat-sahabat gue mencoba mengejar
“udahlah guys ga usah nglarang
gue !!”
“mandaaa !!! kita ga mau nglarang
lo, Tapi kita Cuma mau ngasi sepatu lo yang belum lo pake nih” kata zizi
‘apah?
Sepatu?’ ucapku dalam hati lalu berhenti seketika dan melihat kearah
kakiku
‘oh manda
, you’re very stupid.. sepatu aja ampe lupa’
Dan seketika pula teman-teman gue
ngerem larinya dadakan tapi apa daya tangan tak sampai.. dan akhirnya mereka
nabrak gue dan gue jatuh di ikuti mereka yang menindihku
“awwww sakit” kataku
“elo sih man, lupa pake sepatu
sgala” kata arel
“namanya juga lupa” kataku
cengengesan
“wah Pentium lu man” ledek rully
“enak aja!! Lu tuh” balas gue
Dan gue inget tempat nongkrong
anggota SM*SH, setelah memasang tali sepatu langsung aja gue ngacir menuju
tempat biasa mereka nongkrong.
Sipp tepat pada sasaran mereka
lagi asik ngumpul dan langsung aja gue dobrak meja yang di tempatin ama ilham.
Gue bentak-bentak tuh orang sampek ga sempet ngomong apa-apa.
“ehh gendut ngapain lo nyium
tangan gue? Maaf-maaf aje ye, tangan gue ga segampang itu gue kasih ke orang, apalagi
orangnya macem lu,lu banci maho.” Bentak gue
“eh lo !! punya aturan ga sih lo?
Udah di bantu juga masi aja bilang seenaknya. Batas kesabaran orang ada
batasnya. ! kita diemin makian lo tapi kalo di diemin makin lama makin nglunjak
lo ya !! heh gan atur tuh adek kesayangan lo” ucap Rafael panjang lebar
“udah, emang gue yang salah. Gue
ga ada niat apa-apa kok. Gue emang ada rasa sama lo man,, tapi rasa itu ga
sebanding ama rasa yang di kasi ama cowok yang cinta banget ama lo. Maaf kalo
gue bikin rusuh, dan bikin rebut antara kita” jelas ilham
‘WHATT???
Ga salah ni? Helo!! Ilham suka ama gue?tapi dia ngrelain gue ke orang yang
bener-bener saying ama gue? Siapa? Siapa ya orang itu? Dicky kah, semoga iya..
ih apa.an sih lo man, basi tauk !’ ucapku dalam hati penuh dengan Tanya
“seenak jidat lu aje y lu ngomong
maaf !! harga diri gue nih” bentak gue
“iya gue tau kalo gue salah, gue
minta maaf” sabarnya ilham berkata
“monyong-monyong harga diri ,
emang lu brani jual brapa?” ejek bisma sambil ketawa-tiwi bareng Rafael dan
reza
#pllaakkk !!!
“itu buat mulut lu” kata gue ke
bisma yang memegang bekas tamparan
“sialan lo “ ucap bisma sambil
mengangkat tangannya hendak mau bales tamparan gue
“apaaaa??? Tampar aja kalo brani”
lawan gue
“udah deh kalian tuh udah gede ga
perlu kaya gini, kita omongin baik* bisakan? Lo juga dek. Ga usah pake emosi
napa, kita semua disini ngarepin lo buat ngrubah sikap” marahnya kakak gue
sambil megang tangan gue
“puas kalian semua! mulai
sekarang jangan harap kalian bisa ngomong lagi ama gue”
Jujur ajah selama ini gue ga
pernah dibentak sama kakak gue, makannya gue langsung nangis pas di bentak ama
kak morgan. Ya Tuhan jangan Kau buat kakak ku seperti itu hanya gara-gara ngebelain
temen-temennya.
Dan setelah itu gue ijin pulang
ke guru piket dengan alesan kalo gue sakit. Dan di anter sama sahabat* gue.
***
Di
rumah gue terus nangis sampe ga krasa kalo gue ketiduran dan temen* gue udah
ngilang. Hmm jadi ga enak nih rasanya ninggal temen* gue tidur. Dan gue coba
buat bangun , etdah sakit bener nih kepala yak . gue ambil BB gue dan telpon
mereka atu*, dan gue bilang makasi sekaligus minta maaf.
Setelah telpon mereka,
rasa-rasanya gue laper banget.
‘ya ampun
gue kan belum makan dari tadi pagi’ kataku dalam hati
Cuss yuk ke dapur nyari mbok nah
minta bikini mi goreng ama jus tomat.
‘mari
makan’ ucapku gembira di
dalem hati
“eh dek, kok gue ga di bikini”
nyrobotnya ka morgan sambil ngrebut garpu gue.
Entah
kenapa ngeliat dia gue jadi emosi dan ga mood lagi. Lansung aja gue ngacir ke
kamar. Padahal belum makan !! uhh gara-gara morgan gila tuh. Ngrasa badmood
jadi gue pergi ke lapangan basket di komplek gue. Itu tempat gue biasa
ngilangin stress sambil nglempar* bola basket. Gue luapin di situ semua amarah,
kesel, sebel pokoknya semuanya deh. Udah capek gue tidur telentang di tengah
lapangan sambil liat awan yang indah banget, jadi inget nyokap nih. Dah lama
nyokap ga kasi kabar ke gue. Hmm dan tiba* ada yang ngalangin gue yang asik
lagi liat awan ! shiitt !!
“nih buat lu manda” ucapnya
selagi mengulurkan minuman kaleng
“ogah ah” sinis nya gue ke dia
“kenapa? Takut gue racun ya?
Tenang aja lagi gue ga akan sejahat itu ama cewek manis kaya lu” ucapnya dengan
senyum khas behelnya ituloh !! ieyuhh kaga nahan bo’
“tetep ga mau” jawabku dengan
berlari menggiring bola
“yaudah, gue taruh sini aja ya?
Kali aja lu ntar aus” katanya sabar padaku
“ngapain lu kemari? Pengen ketemu
gue?”
“kok tau?”
“karna keliatan dari tingkah lu
yang sok baik ama gue” sambil ku lempar bola basket kearah perutnya
“awwhh!! Lu gila ya? Sakit tauk
!” ucapnya sambil manyun
“bodo’ !!”
#braakk !!
Terdengarlah suara dicky jatuh
gara* kena bola yang tadi gue lempar ke arahnya
“dickkyy !!”
‘duh
gimana nih ? pake pingsan lagi ni anak orang?? Apa yang harus gue lakuin nih?
TELPON KA MORGAN !! ikh gue kan lagi ngambek ama dia? Aduh bodo’ ah pokoknya ni
anak orang slamet aja”
Via telpon
Gue : “halo ka cepetan ke
lapangan basket deket taman ya! GE PE EL”
Kakak : “eh ada apa?”
Gue : “ uadah cepetan . gua abis
nyelakain anak orang nih”
Kakak : “yah ntar ya nglanjutin
buku gue kurang 56page lagi kok “
Gue : “ buseetdah gila lu ya.
Nyawa temen lu ndiri kaga lu pikirin? Cepetan keburu mati ni anak orang ka.
Jangan lupa bawak mobil y”
Kakak : “iya adek bawel”
Gue : “ieyyyuuuhhh”
Sssskkkiiiipppp…..
“dicky? Kenapa dia?”
“yuk angkat bawa ke RS”
“ah lu mah dek ada ada aja”
At ruang periksa
Setelah dicky di periksa dokter
ngomong kalo dy kaga apa* Cuma ada kontraksi di bagian lambung gara*belum makan
dan juga akibat kepukul ama benda keras (#bola basket)
‘dick
malang banget sih nasib lu !’ di dalem ati gue ngomong ndirian gitu
‘ikh
ngapain gue kasian ke lu . dasar cowok tengil’
Setelah dicky sadar gue langsung
bawa dia pulang. Tapi dia ga mau pulang ke rumahnya sendiri, alesannya kaga ada
yang urus
*ieeyyyuuuhhh emang gue baby siter apa?
Dan itulah hukuman gue yang harus
ngrawat kebo tua tuh ! nyebelin ! banyak maunya tauk ga sih , untung gue
punyarasa tanggung jawab yang besar, jadi gue layanin dia
“manda”
“iya”
“kok lu mau sih ngrawat gue?”
“tanggung jawab”
“wah calon istri yang baik”
“amitdeh”
“ikh jangan gitu loh, sapa tau
aja besok lu malah naksir gue dan ngejar* gue”
“hueeekk! Besok pagi lu harus dah
pulang dari rumah gue”
“gak ah”
“enak aja, gue yang punya rumah !
atau perlu gue usir sekarang?”
“mmhh gadeh cantik, iya besok gue
pulang kok”
***
At school
“eh zi gue pinjem tugas lu donk”
“kenapa ga ke juwita aja”
“ieeyyuuhh, ayodong zi. Gue
ngantuk ni”
“ha?? Ngantuk? Abis begadang y lu
semalem?”
“emm!! Gara* si behel butut noh?”
“bisma ya?” celetuk adel
“Aduh adell feronica ! Lu o’on
jangan di besarin napa?. Mana pernah gue punya urusan ama bisma?”
“aha! Rafael y?”
“siipp pintel deh lu rel. saking
pinternya pengen gue jitak kalian berdua ni”
“hehehe, kan dulu Rafael pernah
pake behel?”
“soo??? Ada urusannya ama gue”
“kali ya”
“huoh udah ah. Repot dah ngomong
ama orang yang belum 100%”
“manda lu jahat deh” kata adel
sambil menunjukan matanya yang berkaca
“kidding beibeh, minta maap yak?”
“ciiiuuumm!” kata arel
“ieeyuuhh normal gue masi” kataku
sambil menyalin tugas rumah matika punya zizi
Teettt.. tetettt
“selamat pagi anak-anak” Ucap pak
sukliwon yang baru saja masuk
“pagii pak!!!” jawab anak-anak
dengan penuh semangat 45
“oke keluarin tugas kalian” suruh
pak kliwon itu
‘ikh mana
dicky? Kok ga masuk ya?’
“eh za dicky mana?” tanyaku ke
reza
“ngapain lu nanya dia?
Jangan-jangan lu….” Kata reza
“shut up!” jawabku
“iya ngapain lu Tanya soal dia?
Hayyo ada apa hayyoh” nyosor ilham seenaknya
“gue Cuma mau mastiin dia aja”
ngeles gue
“dia ijin”. Kata ilham
“heyy kalian bertiga!” bentak pak
Choi Kli Won , eh SUKLIWON maksutnye
“ha? Iya pak?” kataku terkaget
“berapa hasil dari x2. ayo jawab manda, reza, ilham” bentak sekali
lagi pak choi kli won
“ehh x2” jawab ilham sekenanya
‘dasar
goblok !! ngapain lu jawab bego’ gerutuku dalam hati
“eehhh ga bisa pak!” jawabku
“hahahahahahahahaha” tertawalah anak sekelas
‘mampus
gue’
“kalian keluar!!” teriak pak kliwon
“tapi pak!” kataku membela diri
“keluar manda” katanya
“tapi saya cum..” lalu gue melanjutkan
“ K E L U A R “ bentak pak kliwon untuk
ke sekian kalinya
“mampus deh lu man” kata reza
“hihihihi” tertawa ilham
“hey kamu !!” teriak pak kli
“saya pak?” tanya ilham
“iya kamu ilham, reza juga keluar”
“hahahahahah” tertawalah semua anak di
kelas
“manda!!”
“iya?”
“Mau kemana nih kita??”
“hey ga salah denger nih gue? KITA? Siape
gue siape lo juga.. ihhh”
“dasar dodol. Lu tuh bego’nya ga ilang*
yah ham? Sini gue getok!”
“sialan lu bang. Salah apa gue ama lu?”
“salah besar tingkat dewo!! Manda tuh ga
suka ama kita mana mungkin dy mau bertemen ama lu !! dia ANTISS”
“lu kok gitu sih bang? Sensi banget, dia
kan teman sekelas kita”
“bodo’ yuk ah ke kantin ajah”
Sementara
itu gue pergi ke danau belakang sekolah. Emang sih tempat nih agak jauh dari
sekolah. Tapi ni tempat gue relaksasi kalo lg stress. Gue coba tiduran di
rerumputan yang hijau dan seakan jadi tempat tidur gue. Nyaman banget, seger
udaranya, bisa ngantuk nih gue.tiba*\
“hey” teriak seseorang di belakang gue
“dicky” jawabku dengan heran
“iyah?” jawab pula dicky
“ngapain loh disini bukannya lo ga masuk?
Kok pake sragam. BOLOS!!” teriak ku dengan keras
“ssstttt…. Jangan keras-keras ngomongnya
bego’!!” bisik dicky takut ada yang tau tantang keberadaannya
“dicky anggota SM*SH bolos woy!!” teriak
gue lagi sengaja untuk ngerjain dicky
“dasar lu !!” kata dicky
“hahahahhaha” tiba-tiba gue tertawa
“hmmm manis deh lu man kalo gitu” puji
dicky dan bikin gue jadi malu
“baru tau?” jawab gue dengan pedenya
“yey!!” senggol dicky
“eh lu kok tau gue disini?” tanya gue ke
dicky yang memang selalu muncul tiba-tiba di tempat gue berada
“kan lu belahan hati gue. Jadi gue tau
dong” ucap dicky dengan mencubit pipi gue
“gombal!” pukul gue ke dicky
“manda?” panggilnya dengan tatapan yang
tajam
“iyah?” jawab gue dengan polosnya dan
memandanginya
“gue…” jawab dicky ragu
“naon atuh kang?” jawabku dengan sedikit
bahasa sunda
“nnnggghh . tue aya, manda?” kata dicky
membingungkan
“iyah? Ah gue jitak ni” jawab gue dengan
rasa kesal yang mendalam
Tiba* …. (*sensor !!!)
#plakkkk !!!
“maksut lo apa haaa?” gue tampar dicky
lalu membentaknya
“manda !! guee..” jawabnya lalu ku potong
omongannya
“sialan lu.. lu ama BB lu tuh emang
bajingan tau ga? Gue benci !”
Gue
langsung pergi ke toilet sambil menangis tersedu-sedu
‘cowok
emang bajingan! Gue tuh udah baik ama lu . tapi kenapa lu jadi nglunjak sih ky?
Gue benci!! Lu kira gue apaan, gue udah care ke lo, gue udah baik ke lo, tapi
kenapa? Kenapa lo nekat kaya gini?”
Ucapku
dalam hati sambil mengurung diri di toilet sekolah
***
@rumah
Masih
dalam keadaan nangis gue tidur telungkup. Lalu menangis dengan kencangnya, tak
peduli dengan siapapun.
Lalu ka morgan mencoba masuk ke kamar gue
lalu ngomong ke gue
“kamu kenapa dek? Crita yah sama kakak”
kata kak morgan
“gapapa. Gue benci sama lo” jawab gue
sambil tetap menangis
“kok gue? Iyadeh emang benci kenapa?”
“bodo’. Pergi sono “ teriak gue dan
mendorong ka morgan keluar dari kamar gue
Keesokan
harinya gue terpaksa masuk sekolah karna gue denger-denger bakalan ada
pengumuman penting buat suatu acara. di kelas gue Cuma diem dan melamun ajah.
Di omongin sama member BFB ga gue rewes.
Guru nerangin gue juga melamun.
*tekanan
batin*
“kenapa
di saat gue udah mencoba buat buka hati buat elo tapi kenapa lo malah ngancurin
itu sih ky. Kenapa di saat gue udah mulai nyaman ama lo tapi lo malah ngrusak
itu. Sakit gue ky, gue sakit”
Ngomelku dalam hati
“manda?” sapa dicky
Aku tidak menghiraukannya lalu pergi ke
bangku arel dan rully
“di
mohon untuk seluruh siswa. Berkumpul di lapangan upacara karena aka nada
pengumuman penting untuk kalian”
Lalu
gue dan BFB langsung capnyuss ke lapangan, tapi dengan keadaan gue yag lemes
lunglai. Di tanya kenapa ga jawab. Tapi mereka ngerti kalo gue lagi ada
masalah, tapi mereka juga tau kalo gue orangnya kadang bisa tertutup. Maka dari
itu dari semua temen gue gada yang maksa gue buat crita.
Sesampainya
di lapangan pak Choi Kli Won. Eh maksutnya Pak SUKLIWON memberi kabar kalo
sekolah akan ngadain hari perayaan ultah sekolah jumat depan
“manda, lu ikut gabung kan?” tanya zizi
“enggak kayanya” jawabku cuek
“kenapa man? Biasanya lu girang banget
kalo sekolah ngadain acara” ucap adel
“gue capek . gue mau tidur yah di uks,
kalo di tanya bilang aja gue keracunan” jawabku sekenanya à keracunan
(keracunan cintanya dicky)
“ehh kenapa sih dia? Kok jadi kaya gitu”
tanya putri
“ada yang aneh nih?” jawab juwita
“heyy cantik !!” goda rangga ke rully
“ieeyyuuhh, nih orang kampong deh” jawab
rully
“ehh lululu semua kenapa gangguin kita
mulu sih?” ucap adel
“karna gue sama lo put” sambung reza
“affrrrraaaa?? Ga salah denger nih. SM*SH
nyatain cinta?. Ieeyyuuhh” sinis putri
“ga salah kok . emang salah kalo kita semua
pengen bertemen ama lo semua?” tanya Rafael
“salah bego’’ bentak juwita.
“ahh bodo’ amat. Kita prig aja yuk!” ajak
zizi
“yuk kita liat manda yok” kata adel.
“emang manda kenapa?” samber dicky
seperti petir
“mhh gapapa.” Jawab arel
***
@UKS
Gue
tidur dan mimpi kalo mama gue bilang dicky itu yang akan bantu gue di sini
selain kak morgan. Dan yang k2 gue mimpi dicky itu kecelakan di depan mata gue
sendiri. Gue kaget dan langsung bangun. Gue nangis, ternyata di uks udah ada
temen-temen gue yang nungguin gue tidur.
“man, lo kenapa?” kata zizi lalu memeluku
“gue mimpi” jawabku smbil nangis
“mimpi apa man crita deh biar lo lega”
kata juwita
“gue mimpi .. bla-bla-bla-bla”
Gue
critain mimpi gue ke temen-temen gue. Dan mereka ngambil kesimpulan kalo gue
ada hati sama dicky,
“apa bener gue suka?” tanya gue ke
temen-temen gue
“manda kalo lu suka juga gapapa kok. Kita
ga nglarang lo, asal lo jujur ama diri lo sendiri” kata putri
“iya manda, gue aja jujur kalo suka ama
kakak lo” jawab adel dengan polosnya
“adeelll !!!” teriak rully dan menjitak
kepala adel
“hahahahahaha” tertawalah kita semua
karena sikap adel
“ntkyu ya guys, kalian mau ngerti. Emang
selama ini gue sedikit bingung ama sikap gue sendiri” kataku
“hmm mandaaa \(,u.u)/ huhuhu” peluk arel
kepadaku sambil menangis karena terharu
“hahahahahahahaha” untuk yang ke sekian
kalinya kita tertawa.
“manda 3hari lgi anniv sekolah. Ikut
yah!” kata zizi
“iyah sayonk gue ikut kok” kataku sudah
agak lega
***
@sekolah
“manda !!” teriak seseorang dari
belakang. Dan gue yakinm pasti dicky
“ada apa?” jawabku dengan cuek
“gue mau minta maaf, karena gue kurang
ajar ama lo, gue rela lo hokum deh man. Gue janji ga akan deket-deket lo lagi.
Kalo itu kemauan lo. Manda, gue suka ama lo !!” teriak dicky pada kalimat
terakhirnya
Serentak pula anak-anak di sekitar kita
pun kaget dan menoleh
“lo gila yah,,” kataku
“gue gila karna gue cinta ama lo man!!”
teriak dicky tanpa menghiraukan anak-anak di sekitarnya
“manda ngapain dicky ituh?” tanya putri
“aukh ah gila tuh” jawabku
“eh eh liat deh dia di tengah lapangan”
teriak juwita
“manda keluar deh. Lo liat si dicky tuh”
kata adel seraya menyeretku
Dan
ketika gue liat dicky di lapangan melalui balkon kelas ternyata disana udah ada
anggota SM*SH dengan spanduk yang isinya ‘manda
gue minta maaf, gue sayang ama lo, gue minta lo maafin gue. Gue ga akan
nyakitin lo lagi, gue rasa gue jatuh cinta ke lo man. Please turun hampirin gue
dan bilang kalo lo maafin gue’
gue masuk ke kelas dan ngambil kertas putih
dan gue tulis sesuatu di situ
‘gue
maafin lo dicky, gue tau gue kaya anak kecil, gue maafin lo. Gue trima lo
dicky’
Dan gue tunjukin ke mereka yang ada di
bawah .
Gue ngliat kebahagian di mata dicky. Dia
langsung loncat kegirangan setelah gue maafin dan dia menghampiri gue ke lantai
atas dan memberikan sebuah gelang dan di pakaikannya di pergelangan tangan
kanan gue. Lalu kita semua di kagetin sama suara yang sangat keras.
Rezaaa!!! Yah reza teriak juga kalo dia
jatuh cinta sama putri dan dia mau bertemen sama putri lalu dia bilang kalo dia
pengen jadi pendamping putri, dan putri berkata
“iyah eja, gue juga mau deket ama lo.
Emang gue munafik, gue bilang benci ama lo tapi sebenernya gue suka ama lo
reza” teriak putri ke reza yang berada di lantai dasar.
Serta
mertalah semua anak-anak SMA 23 bertepuk tangan karena permusuhan antara 2suku yang
selama ni bermusuhan ternyata bisa juga menjadi damai.
***
@rumah
“adek” panggil ka morgan
“iyah kak?”
“gue mau crita nih.” Kata ka morgan
sambil mendekatiku
“oke. Crita ajah. Seribu 10kata yah”
ledekku
“yeh
lu mah dek. Suka banget perhitungan ama kakak sendiri” kata ka morgan manyun
“hahaha,
iya emang ada apa? Eh kok muka lo merah sih. Mmh pasti masalah cewek yah?
Kebiasaan deh, kalo ada masalah cewek muka lo suka merah kak” selidikku
“mmhh,
bisa di bilang juga gitu” katanya
“emang
ada apa sih?” tanyaku
“oh
iyah adel itu gimana sih?” tanyanya soal adel
“mmh,
lugu, lemot, baik, setia kawan, tapi dia terlalu jujur orangnya” terangku
“ohh”
jawab ka morgan dengan singkat
“ehh
ngapain lo tanya tentang adel? Hayoo? Suka yah? Ihh lu mah” kata gue sambil
senggol colek ka morgan
“apaan
sih lo dek?! Kaga kok Cuma gue pertimbangin ajah. Dia kan tergila-gila banget
ama gue” jawabnya dengan agak pedenya
“ieeyyuuhh
!!! trus lo mau ngecengin adel gituh?” tanyaku
“enggak
juga, tapi gue piker-pikir dia baik” katanya dengan wajah memerah
“ieeyyuuhh
kaga rela gue kalo adel jadi kakak ipar gue” kataku sambil memukul ka morgan
“gue
juga ga rela kalo dicky jadi adek ipar gue. Dia tuh nyebelin tauk” balas ka
morgan
“ehh
kok lo bawak-bawak dicky sih?” kataku sambil ngambek
“yey
dek becanda kok. Gue seneng kalo lo bisa akur dan trim ague ama temen-temen
gue” katanya
“enak
ajah, gue BENCI tauk ama boyband kamseupay lo itu” jawab gue agak membentak
“tapi
ngapain lu trima dicky?” katanya
“karna
gue suka ama dia. Gue SUKA dicky tapi gue BENCI sm*sh ! puass lo?!” jelas gue membentak
“kok
gitu sih? Yaudah terserah lo. Lo juga yang ngrasain. Tapi awas kena karma loh
dek” balasnya sambil merusak poniku
“ihh
kakak!! Awas lo yah !!” teriak gue
Malemnya gue di telpon sama dicky dan
dia ingetin gue tentang acara ultah sekolah.
Capnyuss
deh gue langsung nyiapin baju buat ke acara besok malem
Tiba-tiba
tuyul bongsor nyamber ke tempat tidur gue
“udah
dek lo tuh pake baju apa aja tetep cantik kok. Kalo gue saranin lo pake gaun
putih yang dulu di beliin papa deh, itu tuh bagus banget. Pasti dicky langsung
tersepona liat lo” goda ka morgan
“apaan
sih lo kak!! Gombal gembel deh” jawab gue sambil melempar bantal ke mukanya.
“beneran
tauk. Eh dek bantuin gue dong” kata ka morgan
“naon
teh kang?” jawab gue
“comblangin
gue sama teman lo” katanya
“haaa???
Adel maksut lo? Jadi beneran nih lo mau ma dia?” kataku heran
“mmhh.
Iya dek bantuin gue yah.” Katanya memelas
“muka
lo jelek tauk kalo kaya gitu. Iyah ntar deh gue bantuin. Tapi ga usah di
bantuin juga pasti lo bisa kok. Kalian kan sama-sama suka” jelas gue
“tapi
gue takut” katanya
“dasar
banci. Ga kaya dicky lo” kata gue meledek ka morgan
“sialan
lo dek. Beda-bedain gue ama dicky.” Katanya
“hahahah
becanda. Sensi banget lo hari ini kak. Dapet ya?” goda gue
“sialan
emang gue apaan coba?” katanya sambil mencubit pipi gue
“ahh
sakit tauk” teriakku
“bodo”
ledeknya
Keesokan harinya gue libur sekolah
karena sekolah lagi persiapan buat ntar malem. Yep.yep karena gada kerjaan,
seperti bias ague ke lapangan basket dekat komplek. Ehh ternyata disana ada
anak-anak SM*SH kecuali kakak gue yang lagi sibuk baca buku di rumah.
“hey
manda, mau main juga ya? Bareng yuk kebetulan juga ada dicky nih” ajak ilham
Tapi
ajakan ilham malah di balas lirikan tajam dari dicky. Entahlah apa yang terjadi
antara mereka, gue ndiri juga ga tau
“ciyyeee
ilham, gada zizi lo mau nyamber manda juga” goda bisma
“apaan
sih loh. Basi tau ga” jawabku
“lohh
emang lo ga tau y man?” kata Rafael
“masak
lo ga tau sih? Kalo sebenernya il…..” kata reza yang langsung di bekap mulutnya
oleh ilham
Tapi
dicky malah lari keluar lapangan dan entah kemana. Gue jadi bingung ada apa ini
yah
“za..
emang ada apa sih?” tanyaku penasaran
“rezaaaa!!!”
bentak ilham
“za
lo mau gue comblangin sama putri atau ga nih? Ayo ngomong ada apa nih
sebenernya” kataku
“ahhh
lama lo. Ilham tuh suka sama lo dari dulu manda” kata bisma
“bisma
!! brengsek lo yah” teriak ilham
Gue
ga bisa berkata-kata apapun. Gue speechless. Ga bisa ngomong apa-apa karna gue
rasa ini ga masuk akal.
Lalu
ilham berlari mengejar dicky. Dan gue pun ikut-ikut mengejar mereka.
Sesampainya
di taman, gue cari mereka berdua dan melihat mereka lagi berantem
“ilham
dicky stop!” coba gue melerai tapi tak dihiraukan
“dicky
gue mohon stop! Gue mohon atau gue yang akan nonjok lo berdua” ucapku sekali
lagi, tapi tetap saja ga dihiraukan
#bukk..
#bukk..
“gue
udah bilang stop!! Tapi lo semua ga dengerin lo. Puas kan udah gue tonjok
satu-satu” teriakku dengan emosi lalu menangis dan gue lari pulang kerumah
‘kenapa ini terjadi, kenapa ada orang
lain yang suka ama gue di saat gue suka ama orang lain’ ucap gue dalam hati
Gue
ga henti-hentinya nangis di dalem kamar sampai sore dibangunin ka morgan
***
@pesta sekolah
Pas
Gue baru masuk pintu gedung eh gue dah liat putri sama reza lagi
ngomong-ngomong bareng, adel-arel-rully-zizi-juwita lagi kumpul ama anak-anak
SM*SH.
What ga salah nih gue masuk kesini? Kok
gue sendiri yang lagi di kacangin. Gue duduk di meja pantry dan memesan
minuman. Gue liat sekeliling gue tapi kok gada anak 2 itu yah. Jangan-jangan
mereka berantem lagi nih. Tapi ga mukin deh
“oke semuanya… mohon merapat ke panggung
yah, karena kita akan menyaksikan penampilan boyband yang lagi trend di
Indonesia dan dunia internasional siapa lagi kalo bukan SM*SH !!!!” teriak host
‘lebay
banget sih’ kata gue kesel di dalem hati
“hay man. Kok lo ga liat dicky sih tuh
mereka lagi nyanyi ahh.” Kata rully
“males” jawabku singkat
“ah lu mah ga asik, yuk rel kita liat
kakak morgan yang ganteng” ajak adel
Tiba-tiba ada yang ngehampirin gue sambil nyanyi “jangan kau pergi oh baby-baby mengapa. Apa
yang kurang dari aku apa coba” kata ilham sambil membawaku ke atas panggung
Gue Cuma diem aja. Gue ga bisa
ngapa-ngapain di tengah panggung dan di kelilingi oleh mereka yang lagi perfome
“ku
tetap menunggumu sa sampai pagi buta, kau bukan milikku ah yang penting ku bisa
dekat saja” bernyanyi dicky sambil menggandeng tangan gue
Gue
ga bisa ngapa-ngapain nih. Kagok gue di buat anak-anak SM*SH .
Lalu
mereka turun ke panggung kecuali dicky, dan membawa anggota BFB naek ke
panggung bersamaku. Oh my god.. ini bener-bener gila..
Lama-lama
gue jadi asik dan ngikut nikmatin lagu yang di bawak.in SM*SH . ternyata lagu
mereka mempunyai makna tersendiri. Gue liat di sekeliling gue. Anak-anak yang
lain udah pada joget dengan pasangan masing-masing
Ih
wow.. gue heran apa yang terjadi ya??
Lagu
berikutnya mereka nyanyiin ADA CINTA.
Gue
ga tau apa maksutnya. Tapi gue yakin kalo nih ada makna tersendiri bagi mereka
buat nyanyiin ini
And
now dicky dansa am ague
Bisma-juwita
Morgan-adel
Rangga-rully
Reza-putri
Ilham-zizi
Rafael-arel
Dan
di ikuti oleh penonton yang lain.
Malem
ini soseet banget buat gue dan BFB.
Pulangnya
gue di anter dicky naik mobilnya. Ka morgan lagi anterin adel dulu sih,, jadi
gue bareng dicky.
Selama perjalanan gue dan dicky hanya
diem ajah
“udah
nyampek nih tuan putri” kata dicky tersenyum padaku
“iyah
pak sopir. Gue pulang dulu yah. Makasih anterannya” kataku sambil membuka pintu
tapi..
“manda,
gue cinta ama lo” kata dicky sambil menahan tangan gue
“gue
tau kok” kata gue dan membatalkan untuk keluar dari mobil
“jadii..”
katanya
“jadi
apa?” tanyaku
“jadi
kita bisa kan ngresmiin hubungan ni. Gue ga mau di gantung man” katanya dengan
mata sayu
“bisa,
asal lo bisa dapet nilai matika 10” kata gue becanda
“whattt???
10? Manda gue serius” katanya lagi
“iyah
gue serius juga.” Kataku
“gimana?”
katanya
“gue
pikir dulu yah. Makasih .. dagghh dicky” kataku dan berlalu masuk ke rumah
***
Keesokan hari nya gue bangun tanpa
telat sedetik pun . pas pada waktunya. Gue bersiap untuk berangkat sekolah
Skkkiiippp
@school
‘loh,, kok sepi sih? Emangnya hari ini
libur kah? Ihh pak satpam juga ga ada. Guru-guru juga belon dateng. Tapi kok
sekolah kosong begini yah.’ Kataku dalam hati
Gue takut berjalan sendirian, gue
telpon temen-temen gue tapi kaga ada yang angkat. Ya Allah ada apa nih..
Gue
telpon dicky tapi juga ga di angkat
Lalu
gue menuju ke lapangan upacara. Di sini gue di kagetin dengan munculnya dicky
dan membawa setangkai bunga mawar pink.
“dicky..”
kataku
“iyah
, kok sekolah sepi yah” kataku
“manda
gue minta ke elo, lo jujur donk. Jujur ke gue dan perasaan lo sendiri” katanya
“maksut
lo?” kataku
“gue
mau lo kasi jawaban sekarang juga manda.. gue ga mau nuggu lagi. Gue mohon”
katanya sambil berlutut padaku..
Lalu
muncullah segrombolan anak-anak dan berteriak-teriak
“trima-trima-trima-trima”
‘sialan gue di kerjain’ kataku
dalam hati
Dan
sekali lagi gue liat dicky yang berlutut di depan gue
“dicky
bangun..” kataku sambil membangunkannya
“enggak.
Gue ga akan bangun kalo lo ga jawab. Manda pliss jawab gue” katanya
Lama-lama
gue tersentuh juga. Dia udah 2x kaya gini berarti dia ga main-main kalo sampe
2x.
“dicky
gue sayang ama lo. Jujur gue jatuh cinta ama lo” kataku
“bener?
Lo mau nrima gue jadi cowok lo?” katanya
“gak!!
Enak ajah” kataku
“manda!!”
katanya kaget sedikit berkaca-kaca
“hahahah
iyah dicky, gue trima lo sebagai pacar gue, gue sayang sama lo” kataku
Lalu
dia berdiari dan memeluk gue di tengah sorakan anak-anak lainnya.
“dicky
udah ah, malu tau” kataku
“biarin
. gue ga malu ..” katanya
Lalu
anak-anak mengkrubuti gue dan dicky buat ngucapin selamat
Dan
di tengah-tengah lapangan gue bilang
“oke
guys.. gue akuin gue udah kena karmanya. Dulu gue benci sama dicky dan boybandnya.
Tapi sekarang gue tetep benci ama mereka”
Tegas
gue.
“manda?”
kata rully
“iya
gue benci sama dicky SM*SH tapi gue cinta sama DICKY M PRASETYA, haters but lovers”
kataku
Dan
serentak pula mereka bertepuk tangan.
‘sungguh bahagianya hari ini, cowok idaman
gue nyatain cinta ama gue’ .kataku
Lalu
untuk ngerayain hari jadinya personil SM*SH dan BFB , mereka nyanyiin lagu
SELALU BERSAMA .
Tanpa
ku ketahui ternyata member BFB lainnya udah jadian sama member SM*SH,
Dan
kakak gue berhasil buat ngedapetin adel
Ilham
juga udah jadian sama zizi
Mungkin
dia udah ga mau terpuruk di masa lalu. I like that
Kita
semua berdansa ria di tengah lapangan, dengan di iringi lagu SM*SH kita semua
berbaur dalam kebahagiaan.
Oh
dicky oh dicky you’re my destiny.
I
want you, I need you, I love you….
Skkiippp…..
Dan
akhirnya gue bahagia dengan kehidupan gue yang sekarang.
Dicky
idup gue, kak morgan pahlawan gue ,temen-temen keluarga gue. Kita semua bahagia
dengan pasangan masing-masing
Gue
idup dengan dicky sebagai pewarna dalam idup gue.
‘okey guys.. dari sini lo semua bisa
ambil petikan kalo kita ga boleh terlalu benci sama orang. Karna itu bisa jadi
rasa cinta tanpa kita duga, tanpa kita rasain, dan tiba-tiba itu terjadi dengan
sendirinya. KEBENCIAN GA SELAMANYA ABADI, TAPI RASA SAYANG TERHADAP SESEORANG
PASTI AKAN ABADI’
*The
End*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar